Di kota Bhaktapur, Nepal, sekelompok pengrajin ulung bekerja tanpa kenal lelah untuk melestarikan tradisi kuno Sangathoki. Sangathoki, yang diterjemahkan menjadi “ukiran kayu” dalam bahasa Nepal, adalah bentuk seni yang rumit dan sangat dihormati yang telah diwariskan dari generasi ke generasi selama berabad-abad.
Para pengrajin, yang dikenal sebagai Sangathokis, ahli dalam seni ukiran kayu dan bertanggung jawab menciptakan elemen arsitektur, hiasan, dan artefak keagamaan yang menakjubkan. Karya mereka dapat dilihat di kuil, istana, dan rumah di seluruh Nepal, menampilkan warisan budaya yang kaya dan kehebatan artistik wilayah tersebut.
Salah satu pengrajin ahli tersebut adalah Rajesh Tuladhar, yang berasal dari garis keturunan Sangathoki. Keluarganya telah mempraktikkan seni mengukir kayu selama lebih dari 200 tahun, dan Rajesh bertekad untuk menjaga tradisi tersebut tetap hidup untuk generasi mendatang. Ia menjelaskan, “Mengukir kayu bukan sekadar pekerjaan bagi kami, namun merupakan cara hidup. Kami sangat bangga dengan pekerjaan kami dan berusaha mencapai kesempurnaan dalam setiap karya yang kami ciptakan.”
Proses Sangathoki sangat rumit dan memakan waktu. Para pengrajin memulai dengan memilih potongan kayu yang sempurna, biasanya dari pohon Sal, yang terkenal dengan kekuatan dan daya tahannya. Mereka kemudian dengan cermat mengukir dan membentuk kayu menggunakan peralatan tradisional seperti pahat dan palu, menciptakan desain dan pola rumit yang terinspirasi oleh alam, mitologi, dan motif keagamaan.
Salah satu aspek paling menantang dari Sangathoki adalah detail rumit dan presisi yang diperlukan untuk membuat setiap karya. Para pengrajin harus jeli terhadap detail dan tangan yang mantap untuk memastikan setiap ukirannya sempurna. Diperlukan waktu berminggu-minggu, atau bahkan berbulan-bulan, untuk menyelesaikan satu karya, bergantung pada kerumitan dan ukurannya.
Terlepas dari tantangan yang ada, Sangathoki berdedikasi pada keahlian mereka dan sangat bangga dengan pekerjaan mereka. Mereka memandang diri mereka sebagai penjaga warisan budaya yang kaya dan berkomitmen untuk mewariskan pengetahuan dan keterampilan mereka kepada generasi berikutnya. Banyak dari mereka yang menawarkan magang kepada pengrajin muda, mengajari mereka teknik dan tradisi Sangathoki.
Di dunia yang berubah dengan cepat, dimana modernisasi dan globalisasi mengancam kerajinan dan praktik tradisional, Sangathoki adalah contoh cemerlang dari ketahanan dan dedikasi. Mereka menjaga semangat Sangathoki tetap hidup, memastikan bahwa bentuk seni kuno ini terus berkembang dan menginspirasi generasi mendatang. Karya mereka merupakan bukti kekuatan tradisi dan keindahan kerajinan tangan yang abadi.
Comments are closed for this post.